Tiga pasangan capres-cawapres/Net
Tiga pasangan capres-cawapres/Net
KOMENTAR

SEBAGAI salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, Pemilu RI 2024 menjadi headline di berbagai media internasional pada Rabu (14/2).

Betapa tidak, diikuti 204 juta lebih WNI baik di dalam negeri maupun di luar negeri, Pemilu 2024 menjadi tajuk pemberitaan di media internasional. Bagaimanapun, pesta demokrasi 5 tahunan ini selalu menarik untuk dibicarakan.

Mulai dari banyaknya partai politik yang bertarung, pemilihan calon presiden dan wakil presiden, hingga polarisasi yang ditimbulkan di masyarakat akibat perbedaan pilihan politik.

Betapa tidak, diikuti 18 partai politik nasional dan 6 partai politik lokal, tiga pasangan capres-cawapres yang memiliki pendukung fanatik, serta banyaknya pemilih pemula yang berpartisipasi dalam Pemilu 2024, demokrasi ala rakyat Indonesia ini memang selalu menghadirkan pemberitaan yang menarik.

Sejumlah media internasional telah meliput proses Pemilu mulai dari kampanye capres-cawapres dan terus melaporkan hingga perhitungan quick count lembaga survei diumumkan pada Rabu malam.

Salah satu media terbesar di Timur Tengah Al Jazeera menurunkan sejumlah berita baik tulisan maupun video tentang bagaimana rakyat Indonesia memilih penerus Presiden Joko Widodo. Ada cerita tentang proses pencoblosan suara hingga bagaimana harapan masyarakat terhadap presiden terpilih.

Al Jazeera juga menyorot bagaimana pasangan Prabowo-Gibran telah mengklaim kemenangan mereka di Istora Senayan.

Media asal Singapura, CNA (Channel News Asia) juga menjadikan Pemilu RI 2024 sebagai berita utama pada 14 Februari. Tiga pasang calon presiden dan calon wakil presiden menjadi sorotan utama, karena baru terjadi lagi setelah 15 tahun.

Indonesia terakhir kali memiliki tiga pasangan capres-cawapres pada Pemilu 2009 yaitu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono (pemenang), Megawati-Prabowo Subianto, dan Jusuf Kalla-Wiranto.

Sementara itu, The Guardian menurunkan berita seputar Pemilu Indonesia yang dianggap sebagai pemilihan umum berskala “raksasa” karena menghadirkan 820.000 TPS dan diikuti 200 juta lebih pemilih.

Media Inggris lainnya, BBC (British Broadcasting Corporation) bahkan menurunkan berita secara real time seputar pelaksanaan Pemilu Serentak 2024. Mulai dari kepergian capres-cawapres ke TPS untuk pencoblosan hingga menyoroti kondisi TPS di sejumlah daerah. Hal dimungkinkan dengan adanya wartawan BBC yang memang bertugas di Indonesia.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News